Category Archives: sistem kontrol

Catbot, Robot Canggih yang Memiliki Kemampuan Lari Mirip Kucing

Perkembangan teknologi robot kini kian pesat. Setelah sebelumnya sudah ada robot yang bisa meloncat, kini peneliti asal Swiss berhasil menciptakan robot yang mampu berlari. Robot tersebut pun diberi nama Catbot.

Robot ini diciptakan di sebuah laboratorium milik Ecole Polytechnique Federale de Lausanne. Robot ini pun memiliki struktur tubuh mirip kucing dengan empat kakinya. Para peneliti pun sengaja mendesain kaki robot tersebut dengan mengambil model dari kucing rumahan.
Dengan adanya robot ini, para peneliti tersebut berharap bisa memberikan kemajuan dalam teknologi biomekanik. Terutama pada desain kaki yang bertujuan untuk membuat robot agar bisa bergerak lebih cepat. Pada akhirnya, mereka pun berharap agar desain robot ini bisa digunakan untuk misi penyelamatan atau eksplorasi.
Robot ini pun diklaim sebagai robot tercepat di kelasnya dengan berat kurang dari 30 kilogram. Dalam tes yang dilakukan, robot ini memiliki kemampuan untuk bergerak hampir 7 kali ukuran tubuhnya dalam waktu satu detik. Tentu saja kecepatan tersebut masih jauh dari kecepatan seekor kucing. Namun hal tersebut menjadi pencapaian tersendiri bagi dunia teknologi.

di copy paste dari : http://www.beritateknologi.com/catbot-robot-canggih-yang-memiliki-kemampuan-lari-mirip-kucing

Tinggalkan komentar

Filed under sistem kontrol

Robotika Indonesia

Kata “robot” diambil dari bahasa Ceko (Chech), yang memiliki arti “pekerja” (worker). Robot merupakan suatu perangkat mekanik yang mampu menjalankan tugas-tugas fisik, baik di bawah kendali dan pengawasan manusia, ataupun yang dijalankan dengan serangkaian program yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Jika sebelumnya robot hanya dioperasikan di laboratorium ataupun dimanfaatkan untuk kepentingan industri, di negara-negara maju perkembangan robot mengalami peningkatan yang tajam, saat ini robot telah digunakan sebagai alat untuk membantu pekerjaan manusia. Seiring dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi elektronik, peran robot menjadi semakin penting tidak saja dibidang sains, tapi juga di berbagai bidang lainnya, seperti di bidang kedokteran, pertanian, bahkan militer. Secara sadar atau tidak, saat ini robot telah “masuk” dalam kehidupan manusia sehari-hari dalam berbagai bentuk dan jenis. Ada jenis robot sederhana yang dirancang untuk melakukan kegiatan yang sederhana, mudah dan berulang-ulang, ataupun robot yang diciptakan khusus untuk melakukan sesuatu yang rumit, sehingga dapat berperilaku sangat kompleks dan secara otomatis dapat mengontrol dirinya sendiri sampai batas tertentu.

Daftar isi

Evolusi Robot Indonesia

Sejauh ini, belum ada data yang dapat memberikan kepastian mengenai kapan robot, sebagai teknologi, mulai dikembangkan di Indonesia. Namun mulai tahun 80-an, kebijakan nasional dalam pengembangan riset teknologi telah memberikan dukungan pada litbang permesinan otomatis dalam rangka mencermati dan menunjang Sumber Daya Manusia Indonesia yang memiliki minat dan kemampuan untuk menguasai teknologi robot. Salah satu wujud konkretnya adalah dikembangkannya sejumlah laboratorium, seperti MEPPO (Mesin Perkakas Teknik Produksi dan Otomatis) yang diprakarsai oleh BPPT bekerjasama dengan ITB, Industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI.
Sejak dikembangkannya sejumlah laboratorium tersebut, beraneka macam permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi, serta dikomersilkan oleh berbagai industri, baik industri strategis maupun industri lainnya di Indonesia. Bahkan dalam pengembangan robot terbaru saat ini, telah dikembangkan jenis robot yang memiliki kemampuan untuk mengontrol seluruh sistem operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an, pendayagunaan dan pemanfaatan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui sejumlah industri strategis, di antaranya: PT PINDAD (sistem, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PTBBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Di samping itu, PT DI dan PT PAL, yang merupakan pengguna mesin otomatis, telah menguasai pengetahuan mengenai operasionalisasi robot untuk teknologi pesawat terbang dan teknologi perkapalan.
Kontes Robot Indonesia pertama kali diselenggarakan oleh Depdiknas tahun 1990. Sebelas tahun berikutnya, tepatnya pada tahun 2001, salah satu perwakilan dari Indonesia, yaitu tim B-Cak dari PENSITS telah berhasil mencapai prestasi yang spektakuler, yakni dengan keluar sebagai Juara Pertama pada Asia Pasific Broadcasting (ABU) Robocon yang diselenggarakan di Tokyo.
Pada tahun 2001 juga, Kementerian Ristek bersama dengan Depdiknas telah mempromosikan juara Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta. Dalam pameran tersebut terlihat respon positif dan antusiasme dari masyarakat.
Menjelang Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Departemen Pendidikan NasionalFakultas Teknik Universitas Indonesia telah menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) dengan tema “Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia”. Semiloka ini diselenggarakan dengan tujuan mempertemukan pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengembangan teknologi robot, agar para stakeholders tersebut dapat saling berbagi informasi terbaru dan berbagi pemahaman mengenai isu-isu teknologi robot yang sedang berkembang saat itu. Sasaran yang ingin di capai dengan semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas. Yang menjadi sasaran dalam semiloka tersebut adalah difusi teknologi robot pada kalangan masyarakat yang lebih luas. Dengan diselenggarakannya seminar ini, diharapkan kalangan mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah serta kebutuhan industri dalam pemanfaatan dan pendayagunaan robot. Di sisi lain, pihak industri bisa mendapatkan informasi dan gambaran mengenai pemanfaatan dan pendayagunaan robot untuk keperluan dan kepentingan industry, serta prospek dan kemampuan yang para mahasiswa dalam mengembangkan teknologi robot

Ketika Mobil Robot LIPI (MOROLIPI) Beraksi

Salah satu langkah untuk mencegah terjadinya ledakan bom adalah menjinakkan bom tersebut sebelum meledak. Namun menjinakkan bom merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, karena bom tersebut dapat meledak kapan saja. Untuk mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa dalam upaya menjinakkan bom, diperlukan sebuah security robot yang dapat menggantikan tugas manusia.
Selama ini upaya ”penjinakan” bom di Indonesia lebih banyak mengandalkan keahlian manusia, meski dalam beberapa kasus, ancaman bom dapat dipatahkan dengan menggunakan detector maupun alat penjinak bom.
Selama kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini beberapa lembaga riset nasional mulai mengembangkan sistem detektor dan robot penjinak bom. Di antaranya Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), yang telah mengembangkan sistem analisis bahan eksplosif, bahkan narkoba dengan cara mengaktifkan neutron cepat menggunakan generator neutron.
Generator neutron telah dikembangkan di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Batan sejak tahun 1998. Pendeteksian bahan eksplosif dilakukan dengan cara memancarkan berkas neutron yang telah diaktivasi ke obyek, misalnya, kontainer yang berisi bahan eksplosif.
Dari spektrum sinar gamma yang timbul, dapat diketahui isi kontainer tersebut. Karena bahan peledak terdiri dari unsur H, C, N, dan O dalam komposisi tertentu, maka melalui spektrum sinar unsur-unsur tersebut dapat terbaca.
Penanganan bom dan/atau bahan peledak juga dapat dilakukan dengan menggunakan robot. Sebagaimana yang telah dikembangkan oleh Endra Pitowarno dari Politeknik Elektronika Negeri, Surabaya Institut Teknologi 10 Nopember, yang telah menghasilkan tiga generasi robot penjinak bom sejak 2003.
Belakangan, dikembangkan robot untuk menekan risiko tersebut. Sebenarnya penggunaan robot semacam itu oleh pasukan penjinak bahan peledak atau Tim Gegana Polri sudah dilakukan sejak lama. Sayangnya, robotrobot yang digunakan masih produk impor, antara lain berasal dari Israel dan Inggris.
Pemanfaatan security robot semacam itu yang paling menghebohkan akhir-akhir ini tentu saja terjadi ketika penggerebekan teroris di Dusun Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Robot penjinak bom tersebut berjalan perlahan melintasi halaman dan menyelinap ke dalam rumah target. Robot ini mampu mengambil gambar, video bahkan memindahkan benda. Dengan pergerakannya membopong kamera, robot ini memuluskan langkah polisi dalam membekuk orang yang bersembunyi dalam rumah di tengah ladang jagung yang berhawa dingin tersebut, yang diduga sebagai mastermind dari serangkaian tindakan terror yang terjadi di Indonesia selama satu dekade terakhir (termasuk terror bom yang terjadi di Hotel The Ritz-Carlton dan JW Marriott, kawasan Mega kuningan, Jakarta 17 Juli lalu).
Robot yang digunakan ketika itu didatangkan khusus dari Israel dengan harga yang cukup tinggi, harga per unitnya bisa mencapai 1 Milyar Rupiah. Namun demikian, sebenarnya Estiko Rijanto, seorang peneliti mekatronika dan sistem kontrol di Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), telah berhasil menemukan dan merakit robot penjinak bom, yang diperkenalkannya pada tahun 2006. Robot pengintai tersebut diberi nama Morolipi v1.0, mobil robot penjinak bom yang dikembangkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Prototipe Morolipi yang telah dipatenkan itu desain awalnya dirancang pada tahun 2004 yang kemudian dilanjutkan hingga tahun 2008. Namun demikian, menurut Menteri Riset dan Teknologi saat itu, Kusmayanto Kadiman, robot tersebut mungkin belum bisa digunakan karena masih tahap pengembangan.
Morolipi adalah unit mobil robot berlengan penjepit yang memiliki kemampuan memotong putus kabel yang juga robotik. Dalam uji coba menjinakkan bahan peledak, Morolipi terbukti dapat bekerja efektif, yaitu memotong rangkaian kabel berukuran diameter 2 mm yang dapat memicu ledakan sehingga bahan peledak nonaktif.

Spesifikasi Morolipi v1.0

  • Panjang 1 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 90 cm.
  • Berat 80–100 kg.
  • Morolipi memiliki kemampuan berjalan di permukaan yang datar ataupun menaiki tangga dengan kecepatan 3 meter per detik tanpa menggunakan energi karena menggunakan kopling elektrik.
  • . Dengan sarana yang terpasang itu, operator dapat mengendalikan Morolipi dari jarak maksimal 6 kilometer dengan menggunakan tongkat pengendali (joystick).
  • Memiliki dua ruas lengan dengan panjang 70 cm dan dapat bergerak bebas ke lima arah, berputar 360 derajat, juga menekuk.
  • Terdapat gripper sebagai alat penjepit dan pemotong kabel di bagian ujung lengannya.
  • Morolipi dilengkapi dengan artikulator, kamera, dan sensor inframerah yang dapat mengirimkan citra hasil penginderaannya secara telemetri sehingga gambarnya dapat ditampilkan pada layar komputer yang dioperasikan oleh operator.
  • Dengan sarana yang terpasang itu, operator dapat mengendalikan Morolipi dari jarak maksimal 6 km dengan menggunakan tongkat pengendali atau joystick.
  • Memiliki rangkaian elektronik penggerak mulai kontak dengan roda penggerak, lengan, kopling elektronika mekanisme melewati tangga, serta pengontrol supervisor untuk memudahkan pengoperasian.
  • Bahan bakar yang digunakan untuk menggerakkan Morolipi berupa aki listrik.
  • Memiliki 4 roda vespa delapan inci, plus sabuk roda untuk membantu menaiki tangga tanpa terpeleset.
  • Kontrol robot menggunakan software dari Visual Basic 6.0.
  • Desain pembutan software menggunakan VB.6.0.
  • Pembuatan source code kontrol menggunakan VB.6.0.
  • Selain Program dengan Visual Basic, Morolipi juga dilengkapi dengan program mikrokontroller yang menggunakan IC AT89X51 atau keluarga dari MCS51. Di sini digunakan dua bahasa pemrograman, yaitu bahasa C digunakan untuk kontrol mikro utama dimana sinyal yang dilempar dari komputer melalui komunikasi serial akan diolah ulang oleh mikro pada robot untuk menjalankan perintah komputer tersebut.
  • Program yang telah dibuat lewat komputer di download kedalam Chip (IC AT89X51) dengan menggunakan Downloader DT-HiQ Programmer namun sebelumnya setiap program yang dibuat tersebut baik menggunakan bahasa Assembly ataupun bahasa pemrograman C keduanya harus dikompile agar menghasilkan bilangan HEX.
  • Rangkaian elektronik yang dihubungkan dengan komunikasi serial untuk mengirim perintah dari komputer dengan menggunakan kabel komunikasi serial. Pesan perintah ditulis dengan menggunakan kode-kode tertentu yang telah didefinisikan terlebih dahulu atau dikenal juga dengan istilah artificial intelligence (kecerdasan buatan), misalnya dengan mengetikkan kode EPZ 384, kemudian software robot akan menerjemahkan perintah tersebut secara otomatis.
  • Rangkaian elektronik menggunkan wireless yang dihubungkan dengan komputer agar dapat melempar sinyal ke robot.
  • Rangkaian elektronik dengan wireless yang dihubungkan dengan robot untuk menerima sinyal dari komputer
  • Prototype robot penjinak bom yang dikontrol secara manual. Sedang dikembangkan kontrol jarak jauh agar keamanan operator dapat terjaga, karena melihat dengan kontrol manual jarak yang bisa dijangkau tidaklah terlalu jauh sehingga dapat membahayakan operator. Jarak aman bagi operator untuk melihat ketika melakukan kontrol manual adalah sekitar 500 M.
  • Robot penjinak bom yang menggunakan kontrol manual.
  • Desain dengan dimensi yang lebih besar yang rencananya akan dikontrol dengan menggunakan software kontrol jarak jauh yang dilengkapi dengan kamera (CAM).
  • Robot penjinak bom dimensi besar yang sementara masih dalam pembuatan.

Dalam uji coba menjinakkan bahan peledak, Morolipi terbukti dapat bekerja efektif, yaitu memotong rangkaian kabel berukuran diameter 2 mm yang dapat memicu ledakan sehingga bahan peledak nonaktif.

Morolipi V.2.

Setelah Morolipi v1.0, kini LIPI juga sedang mengembangkan versi kedua dari Morolipi, yaitu Morolipi V.2., yang akan dimunculkan pada acara HUT LIPI ke-23. Untuk versi kedua, menurut LIPI akan ditingkatkan kemampuannya untuk membawa senjata api untuk menembak sasaran, sistem pendeteksi bahan peledak, membantu pasukan anti huru-hara untuk mengatasi kerusuhan, dan bahkan melengkapi robot dengan kemampuan membersihkan tangki bahan bakar minyak di pelabuhan. Pada Morolipi versi ini robot kemampuan robot meningkat, yakni membawa senjata api. Robot generasi baru ini dapat dikendalikan untuk mendekati dan menembak sasaran. Selain itu, akan dilakukan pula pengembangan ke arah non-militer, yaitu robot akan dilengkapi dengan alat pembersih tangki bahan bakar minyak di pelabuhan.”Morolipi generasi kedua ini akan mengalami penyempurnaan dalam sistem penggerak rodanya sehingga memungkinkan berjalan lebih mulus dan cepat,” urai Estiko.
Pada tahap berikutnya, Morolipi akan dilengkapi dengan sistem detector bahan peledak. Hal ini dilakukan dengan cara merancang sistem mekatronika dan sensor. Dengan serangkaian pengembangan ini, Morolipi diharapkan dapat menjadi garda depan di kancah pertempuran, robot pengintai. Untuk menjaga ketertiban Morolipi juga dapat membantu pasukan antihuru-hara dalam mengatasi kerusuhan.
Namun, untuk mencapai tahap itu diperlukan waktu beberapa tahun lagi karena prototype Morolipi perlu difabrikasi oleh industri dan digunakan oleh berbagai pihak, antara lain Polri dan TNI serta industri manufaktur dan migas, tutur Estiko.
Pengembangan robot penjinak bom atau mobil robot, dapat mengurangi ketergantungan pada pihak luar negeri. Menurut Estiko, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Mekatronik di kantornya yang berbasis di Bandung, Jawa Barat, jika hasilnya sesuai dengan yang diharapkannya nantinya, harga Moropoli hanya separuh dari produk sejenis buatan luar negeri yang hampir mencapai angka 1 Miliar Rupiah per unit. Morolipi diproyeksikan lebih unggul karena fleksibel untuk dilakukan revisi, lanjut Estiko .
Perkembangan teknologi robot memang memiliki peran yang sangat penting di bidang militer. Tidak hanya di darat, seperti yang kita lihat dalam peristiwa di Temanggung, pemanfaatan teknologi robot juga terjadi pada pesawat-pesawat nirawak yang berperan sebagai mata-mata, bahkan agen serbu yang siap mengorbankan dirinya menggantikan nyawa personel.

Pranala luar

Tinggalkan komentar

Filed under sistem kontrol

Aplikasi Sistem Kontrol

Rumah Pintar


Apa yang dapat di terapkan di rumah pintar ????  bagi yang hobi elektronik dan komputer mungkin dapat berkreasi dengan membuat rumah anda menjadi full sensor atau full automatis . Apa saja yang dapat di terapkan ?? saya akan share yang sudah di aplikasikan antara lain :
– Dari pintu masuk dapat memakai kunci elektronik yang memakai face (wajah identifikasi, sidik jari , voice / suara)  dan selain itu kunci manual buat emergency tentunya harus ada. Bisa buat contoh misalnya merk Solution X601  (bukan maksud promosi), Tapi ini yang sudah berhasil di aplikasikan saya dan ada yang jual di Indoneia. Jaringan ini bisa terkoneksi dengan komputer / PC di rumah (dapat memakai I/O RS 285, USB atau Ethernet)
– CCTV , dapat memakai Panasonic System Network untuk kamera dapat di pakai tipe WV-CP284E, sedangkan Digital Video Recorder dapat memakai  WJ-HL208 G yang memiliki kapasitas harddisk 2 Tera Byte dan dapat online di jaringan (cukup real time jika memakai jaringan milik Telkom yang UnLimited) dan melihat dengan 8 kamera serta dapat direkam sampai 3 minggu kebelakang. DVR ini juga dapat terhubung dengan PC yang mengendalikan sistem Rumah Pintar. Dimana pun kita berada, asalkan terhubung dengan internet, maka kita dapat memantau situasi keadaan rumah yang kita monitor lewat CCTV

– Remote kontrol untuk mengaktivasi alarm yang memonitor jendela, pintu, sensor gerak dan sensor kaca pecah. sensor gerak juga menggerakkan aktivasi lampu penerangan, system pendinginan atau fan sirkulasi.
remote kontrol ini akan memonitor swicth push on/off yang di pakai di jendela atau pintu. jika alam aktive akan memberitahukan lewat email dan sms bahwa ada orang yang tak di inginkan ada di dalam rumah.
(Saya mengaplikasikan alarm mobil dengan power supply yang dipakai untuk menggerakkan UPS)
– Bagaimana dengan power supply ?? Semua peralatan itu semua terhubung dengan memakai listrik dari UPS jika ada gangguan listrik dari PLN atau  kedipan listrik jika  ada perubahan mode dari PLN ke Genset.
Memang perlu adanya pemisahan jalur listrik dari rumah mulai di buat. mana yang akan di pakai untuk lalur lampu atau perlatan listrik yang low watt dengan jalur listrik yang high watt (AC, Setrikaan, Kulkas dll)
Untuk yang low watt dapat di pakai jalur output UPS dengan kapasitas 5000  watt dengan penggunaan accu basah yang di tempatkan di luar rumah. Accu ini dapat di charge dengan charge pintar yang pernah di bahas dalam blog ini. (http://ekokiswantoblog.blogspot.com/2012/07/membuat-sendiri-charger-accu-mobil-motor.html )



Bagaimana sistem yang dipakai ??

Apakah ada sistem untuk semua serba otomatis, mau ini itu tinggal tekan remote dan wuuush… yang kita inginkan akan muncul di depan mata. Contoh yang sering kita lihat adalah smart house. Yaak! Rumah pintar.  Semua berbau otomatis, sungguh sangat mempermudah kehidupan manusia seperti membuka pintu secara otomatis dan lain-lain. Contoh menarik diatas dapat dibuat dengan protokol rumah otomatis yang telah ada sekarang ini, walaupun tidak terintegrasi satu sama lain, di antaranya adalah X-10, Lonworks, EIB dan CEBus (Consumer Electronis Bus). Sayangnya, kebanyakan dari protokol-protokol diatas tidak dapat kita jumpai di Indonesia, selain teknologi yang tidak memadai, biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya juga tidak murah. Eits, tapi jangan kecewa dulu, masih ada alternative lainnya untuk merancang teknologi rumah pintar. Salah satunya adalah dengan menggunakan embedded Ethernet. Contoh dari alatnya yang sudah terealisasi adalah sistem pengendali suhu ruangan, dengan sistem tersebut, kita dapat memonitor suhu ruangan dan mengendalikan perangkat listrik berupa kipas angin jika suhu ruangan merambat naik. Kenapa ethernet?? Ethernet banyak dijumpai di kantor, kampus atau bahkan dirumah. Selain itu dengan kecepatan 10Mbps sistem ini jauh lebih cepat dari pada sistem rumah pintar dengan protokol X-10 yang menggunakan media powerline dan hanya memiliki kecepatan 100Bps. Dan yang paling penting, biayanya lebih terjangkau J mengingat kita menggunakan sistem jaringan komputer yang telah ada.
Embedded Ethernet di sini digunakan sebagai perangkat tambahan agar dapat memonitor suhu ruangan dan mengendalikan pendingin secara jarak jauh (remote). Dengan memanfaatkan protokol TCP/IP, perangkat ini memiliki sebuah alamat IP dan dapat dengan mudah berkomunikasi dengan mikrokontroler, sehingga kita dapat mengakses sistem pengendali suhu ruangan secara jarak jauh selama terhubung dengan sebuah jaringan komputer atau bahkan jaringan Internet sekalipun.
Bingung? Gak bakal bingung deh setelah kita perhatikan contoh  cara kerja dari sistem ini:
Pada intinya perancangan sistem dari pengendali suhu ruangan melalui protokol TCP/IP ini terbagi atas hardware dan software. Hardware nya pun terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian antar muka jaringan dengan computer yaitu embedded Ethernet Siteplayer. Selanjutnya hardware pengendali suhu yang meliputi mikrokontroler, sensor suhu, penggerak kipas dan rangkaian untuk memonitor status kipas. Sedangkan softwarenya antara lain: program utama pengendali suhu, berkas definisi untuk konfigurasi Siteplayer, Perangkat lunak untuk antar muka dengan pengguna, meliputi halaman web (HTML) dan SPI (Siteplayer Interface File).
Rancangan sistem pengendali suhu

Rancangan sistem pengendali suhu
Mikrokontroller membaca suhu ruangan sekitar dengan menggunakan sensor suhu. Kemudian mengirimkan hasilnya ke Siteplayer yang terhubung dengan jaringan komputer, sehingga semua pengguna (user) melalui komputer yang terhubung pada jaringan tersebut dapat melihat suhu ruangan  pada saat itu secara real time melalui halaman web. Selain dapat melihat suhu ruangan, pengguna juga dapat memberikan masukan kepada Siteplayer berupa batas atas suhu (setpoint)untuk mengaktifkan pendingin melalui halaman web tersebut. Siteplayer kemudian mengirimkan setpoint ke mikrokontroler. Dengan metode if..then, mikrokontroler akan mengaktifkan pendingin melalui relay jika suhu ruangan saat itu lebih besar atau sama dengan setpoint yang diberikan dan sebaliknya akan menonaktifkan pendingin jika suhu saat itu lebih kecil dari setpoint.
Bagaimana cara mengujinya? Pengujian dilakukan sebanyak dua kali, yaitu yang pertama dilakukan dengan menggunakan kabel jaringan cross over dan dihubungkan langsung dengan sebuah komputer desktop. Pengujian menunjukkan bahwa halaman web pada memori Siteplayer dapat diakses dengan baik oleh komputer.

Pengujian kedua dilakukan untuk menguji sistem pada suatu jaringan komputer, dengan menggunakan sebuah Hub

Hub SMCFS5

Hub SMCFS5

Kemudian mengakses halaman web pengendali suhu untuk diamati perubahan suhunya selama 30 menit.

Hasil pengujian sistem

Hasil pengujian sistem
Tampilan suhu pada halaman web kurang lebih sama dengan besarnya suhu pada termometer walaupun pada pertengahan waktu terjadi perrbedaan sebesar 1 derajat yang mungkin dikarenakan sensor LM35 yang terlalui sensitif. Sementara itu setpoint diatur pada suhu 29 oC, maka kipas akan langsung menyala, kemudian suhu berangsur-angsur turun sehingga kipas mati pada menit ke 14. Tetapi kembali naik sedikit di menit-menit akhir dan akhirnya turun ke suhu 28 oC, mungkin dikarenakan kipas yang digunakan telalu kecil. Dengan demikian kipas hanya dapat menjaga suhu paling rendah 28 oC. Suhu ruangan dan status pendingin (kipas) dapat dilihat secara real time oleh pengguna melalui web browser, akan tetapi Siteplayer tidak akan memperbaharui (update) data-data yang ditampilkan oleh halaman web sampai halaman tersebut di-refresh.


Bagaimana dengan sistem penunjang ???

Untuk Air dapat di pakai Radar di tower air yang akan mengaktivkan pompa air jika volume air di resevoir (penampungan rumah) sudah kosong dan mematikan pompa jika sudah penuh. atau dapat dihubungkan dengan device alat monitor ketinggian air  yang pernah di tulis di dalam artikel blog ini !!, sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui posisi air baku kita tinggal beberapa liter.(http://ekokiswantoblog.blogspot.com/2012/08/membuat-sendiri-indikator-ketinggian-air.html )


 Lampu luar dapat memakai sistem pengendalian LDR (Light Diode Resistor) yang sudah banyak di jual di pasaran (sebaiknya satu lampu dengan satu LDR) dalam bentuk sudah jadi seperti contoh sbb :


Bagaimana dengan biaya listrik ??

Akan ada penambahan biaya listrik bulanan  kurang lebih 100 rb an/bulan untuk mengapplikasikan siitem ini.

Bagaimana dengan sistem untuk menyalakan TV atau mengendalikan lampu kamar ?? Aplikasi pengenalan suara dapat di pakai untuk mengerakkan relay atau switch listrik yang ada.

Untuk lampu kamar


Bagaimana dengan line telepon rumah….???? sebaiknya ada dua line (rekomendasi) tapi jika tidak memungkinkan cukup satu saja. Line telp ini di koneksi dengan dua buah modem satu line  selain pemakaian modem ASDL yang di pakai untuk koneksi internet, modem analog external dapat di pakai untuk faximile,  ID Caller, wireless headset dll. dan pengaturan lainnya yang terhubung dengan PC. (ada bundle paket programnya….saya sudah coba)
Untuk Modem ASDL keluarannya dapat disambungkan Broadband router 3 G untuk LAN di area rumah.


Ok cukup sekian dulu , nanti akan di lanjutkan pada artikel yang akan datang !! semoga bermanfaat jika ada ide lain silahkan di tambahkan.


reblog dari http://ekokiswantoblog.blogspot.com/2012/10/rumah-pintar.html

Tinggalkan komentar

Filed under sistem kontrol